12.20.2008

Televisi dan seks menyimpang


Terlalu banyak menonton televisi, rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri, tingginya tingkat kekecewaan dan buruknya hubungan keluarga dapat menjadi rumus yang meningkatkan perilaku seks dini di kalangan remaja, ini adalah sebuah studi baru oleh Dr. Janet Hyde dari University of Wisconsin.
"Satu hal saja barangkali takkan menghasilkan itu, tapi dengan berlalunya waktu Anda akan memperoleh dua atau tiga faktor resiko, keadaan mulai merosot," katanya.

Hyde dan timnya mempelajari 273 remaja yang berusia antara 13 dan 15 tahun. Sebanyak 15 persen dari mereka telah melakukan hubungan seks dini.

"Anak-anak yang melakukan perbuatan seks dini sangat tak mungkin untuk menggunakan pelindung sehingga menambah besar resiko kehamilan di kalangan remaja dan menderita penyakit yang menular melalui hubungan seks," kata Hyde.

Salah satu faktor terbesar bagi hubungan seks dini oleh remaja adalah menonton televisi, sebagian karena program televisi menggambarkan tingkat seksualitas yang lebih tinggi buat remaja dan orang dewasa dibandingkan dengan yang ada dalam kenyataan, kata para peneliti itu.

"Banyak ahli komunikasi mengatakan bahwa sewaktu kita menonton banyak bahan seperti itu, kita dibuat percaya bahwa itu nyata. Dalam kasus ini, anak-anak yang banyak menonton TV percaya bahwa semua anak sebenarnya melakukan hubungan seks, sehingga mereka akan melakukannya juga atau mereka akan merasa terasing," kata Hyde, yang melaporkan temuan timnya di dalam Journal of Youth and Adolescence.

TV juga seringkali tak menggambarkan konsekuensi negatif hubungan seks, seperti kehamilan yang tak dikehendaki atau penyakit yang menular melalui hubungan seks, katanya. Tetapi itu bukan satu-satunya faktor resiko bagi remaja untuk memulai hubungan seks sebelum berusia 15 tahun.

Anak perempuan yang telah melakukan hubungan seks secara dini memiliki penghargaan diri yang lebih rendah, hubungan yang buruk dengan orang-tua mereka, hidup bersama ibu tunggal atau orang-tua tiri, memperlihatkan tanda gangguan hiperaktif kekurangan-perhatian (ADHD), tak berprestasi di sekolah, dan lebih banyak menonton televisi.

Anak laki-laki yang melakukan hubungan seks dini lebih lauh melewati masa puber, memiliki penghargaan diri yang rendah, memperlihatkan tanda ADHD dan gangguan pembangkangan-penentangan (ODD), memiliki hubungan buruk dengan orang-tua mereka dan juga lebih banyak menonton televisi dibandingkan anak laki-laki lain.

Para peneliti tersebut menyarankan agar semua faktor resiko mengenai seks dini oleh remaja ditangani dan orang-tua ikut dalam proses itu, selain guru dan pembimbing. Mereka juga menyerukan dilancarkannya program pendidikan seks menyeluruh sehingga remaja dapat melindungi diri mereka jika mereka melakukan hubungan seks.

"Jika kita memiliki pendidikan seks yang menyeluruh sehingga anak-anak benar-benar dapat memiliki pilihan yang mereka ketahui dan melindungi diri mereka, itu adalah strategi yang jauh lebih baik," kata Hyde.

bagaimana?? anda masih menyepelekan penting-nya pendamping ketika anak menonton? (kapalagi.com)

5 comments:

buwel on June 7, 2009 at 1:19 AM said...

nice info...
:g:
:g:

NegeriAds.com Solusi Berpromosi on April 6, 2010 at 1:43 AM said...

apalagi dunia pertelevisian kita berideologikan rating...

grosir baju Anak on April 25, 2010 at 5:29 PM said...

jangan biarkan itu terjadi pada anak kita

Anonymous said...

ikut nyimak..



Bisnis forex di Indonesia

www.volcano-run.com on November 15, 2018 at 9:11 AM said...

Maraknya kejahatan seksual sejenis, secara langsung maupun tidak...

Volcano Run
Volcano Run 2019

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment

Silakan berkomentar di sini dan terimakasih atas komen anda, saya akan segera mengunjungi Blog anda.

 

Followers

suzhu BITES Copyright © 2009 Pinky Bites design by zujoe script by ipietoon Emoticon by Emocutez