Linda dan karmanya Part III end (In the factual mean)

hampir beberapa hari ini sejak aq curhat tentang pikiran dan pendapatku tentang karma linda, aq banyak mendapat masukan pandangan dari teman-teman blogger yang ngasih komen. ada yang percaya karma, ada juga yang tidak. dibalik itu semua perbedaan pendapat yang muncul memberikanku motifasi untuk mengenal karma, soalnya ga adil apabila melihat sesuatu hanya dari prespektif kita sendiri.

ada beberapa blogger yang bertanya “apa sih karma?”

pertanyaan itu sungguh menggelitikku untuk mencari informasi tentang karma dan Binggo…!! aq dapat informasinya dari Wikipedia dan sebuah situs bernama Siutao.com. aq perlu menanggalkan egoku dan membacanya berulang-ulang supaya mengerti apa yang dimaksud dengan karma dan memposisikan diriku dengan prespektif yang sama. karma berasal dari bahasa sangsekerta yang memiliki arti perbuatan. nah, karma itu sendiri terbagi dalam dua pengertian yakni pengertian karma dalam Hindu dan Budha.

menurut Paramhans Swami Maheshwarananda, karma terdiri dari empat jalan, yakni melalui pikiran, perkataan, tindakan yang kita lakukan dan tindakan yang kita instruksikan terhadap orang lain. hal yang sama juga diungkapkan Yop Hon Kiong yang mengatakan bahwa karma mempunyai arti perbuatan atau juga dapat disebut dengan hasil perbuatan itu sendiri.

menariknya, ternyata karma tidak selalu berkonotasi buruk, karena karma terbagi atas dua, yakni karma baik dan karma jelek. seseorang yang terkena karma berarti dia sedang menjalani hasil dari pebuatan yang telah dia lakukan dimasa lampau ataupun pada saat itu juga. nah, ini juga tergantung dari hasil perbuatan yang dilakukannya apakah perbuatan baik atau perbuatan buruk terhadap orang lain atau dirinya sendiri. ada lagi yang cukup menarik perhatianku sewaktu membaca di Siutao.com, katanya karma diperlukan untuk membentuk karakter seseorang untuk menjadi orang besar.

mungkin dalam pengertian awam karma sering dikaitkan dengan hal-hal yang berkonotasi negative. walaupun yang melakukan perbuatan jelek adalah orang lain, sering dikaitkan dengan turunan-turunan yang akan mendapatkan karma dari perbuatan tuanya. bahkan, karma cenderung terdengar seperti kutukan. namun, dari hasil yang aq peroleh dari membaca karma dalam makna sesungguhnya, karma tidak seperti itu. malahan, karma adalah proses dimana manusia belajar untuk memperoleh tujuan hidupnya yang disebutkan sebagai mengerti atau pengertian, klo manusia bisa mengerti dan mengambil hikma dari karma yang dijalaninya maka ia telah menjalankan karmanya.

mengenai karma turunan ada atau tidak. untuk saat ini aq belum memperoleh data yang lengkap tentang itu. tapi satu kesimpulan yang pasti, perbuatan (karma) yang kita lakukan didunia adalah jalan kita untuk menempa karakter kita untuk lebih baik dan super dan kita sendirilah yang betanggung jawab atas buah dari perbuatan itu. So diperlukan nila setitik untuk merusak susu sebelangan dan diperlukan bersakit-sakit dahulu untuk bersenang-senang kemudian.

sumber: wikipedia & siutao.com